PMI DIY Serahkan Bantuan Korban Bencana di Prambanan
Ketua PMI DIY, GBPH Prabukusumo menyerahkan bantuan kepada warga Prambanan di Bukit Teletubbie, Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Kamis (15/3/2018). (PMI DIY/yan)
pmidiy.or.id-Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyerahkan bantuan korban bencana dampak Siklon Cempaka November tahun lalu di Bukit Teletubbies, Prambanan, Sleman, Kamis (15/3/2018). Bupati Sleman, Ketua PMI DIY dan Ketua PMI Sleman menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada masyarakat terdampak bencana.
“Bantuan ini merupakan bantuan sosial paska bencana sekaligus upaya pengurangan risiko bencana di kawasan yang memang rawan bencana. Selain Sleman, kami juga telah memberikan bantuan pipanisasi untuk warga Sompok Imogiri, Bantul. Sedangkan di Kulon Progo adalah bedah rumah untuk warga Sugapan V, Wahyurejo, Lendah”, tutur GBPH Prabukusumo, Ketua PMI DIY.
Bantuan yang diberikan adalah 100 Al Qur’an, 8 unit angkong, 10 unit sabit, 13 unit cangkul, sekop sebanyak 29 buah, panci dan selimut masing-masing 37 buah, hygiene kit dan family kit masing-masing 37 paket, baby kit 30 paket dan terpaulin 21 buah serta 15 stel jas hujan.
Sementara itu, Bupati Sleman, Sri Purnomo mengungkapkan masih terdapat 38 kepala keluarga dengan 150 jiwa yang harus direlokasi dan saat ini menempati Hunian Sementara. Bantuan yang diberikan tersebut dinilai Sri Purnomo dapat membantu masyarakat terdampak bencana di Sumberharjo Prambanan.
“Korban bencana saat ini tengah berupaya bangkit kembali dari keterpurukan dan melaksanakan rehabilitasi paska bencana alam yang terjadi, jelas Sri Purnomo.
Bupati Sleman tersebut juga berharap agar upaya penanganan korban bencana di Sleman dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan intensif. Termasuk adanya pendampingan penerima manfaat agar pemanfaatannya tepat sasaran.
“Kami berharap bencana tidak lagi terjadi. Kalaupun terjadi, semua komponen harus lebih siap dan melakukan mitigasi lebih baik lagi. Hal ini penting agar korban jatuh baik jiwa maupun materi dapat lebih diminimalisir”, tutup Sri Purnomo. (yan)
