Jamin Kenetralan, PMI DIY Gelar Simulasi Kesiapsiagaan Pemilu
Jelang pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024, Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PMI DIY) akan menggelar Simulasi Tactical Floor Game (TFG) dalam rangka Pelayanan, Keamanan dan Keselamatan “Kesiapsiagaan Pemilu” di Markas PMI DIY, Kamis (14/12/2023) pukul 10.00 WIB.
Kegiatan ini akan melibatkan sekitar 100 orang personel dari PMI DIY, PMI Kabupaten dan Kota serta menghadirkan PMI Pusat, Korem 072 Pamungkas, Polda DIY, Bidokkes Polda DIY, Dinas Kesehatan DIY, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY, dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DIY, serta sejumlah personel yang terlibat dalam respons pelayanan nantinya.
“TFG sebagai tahapan manajerial yang menggambarkan bagaimana alur kesiapsiagaan layanan, keamanan dan keselamatan personel PMI dalam penugasan siaga pemilu 2024. Kegiatan ini dimaksudkan pula untuk melatih kemampuan taktis personel sesuai standar operasional prosedur yang berlaku di PMI. Risiko selalu ada tetapi bagaimana hal tersebut bisa diminimalisir”, tutur Ketua PMI DIY, GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi.
Gusti Prabu, sapaan akrab Ketua PMI DIY menjelaskan, pentingnya kesiapan personel PMI dalam menghadapi Pemilu 2024, “Kegiatan ini sebagai komitmen PMI untuk melayani masyarakat selama tahapan hingga proses pemilihan sampai dengan pascapemilihan. Seluruh elemen PMI berkomitmen tetap berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah”.
“PMI dalam menjalankan mandatnya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 harus berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip tersebut, di antaranya adalah kemanusiaan, kesamaan (imparsialitas), kenetralan, kemandirian (independensi), kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan (universalitas). Prinsip-Prinsip tersebut memandu cara berpikir, berkomunikasi, proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan pelayanan PMI dalam masa damai, konflik bersenjata atau bencana alam. Prinsip-prinsip tersebut mendorong PMI untuk membantu masyarakat yang paling membutuhkan, terlepas dari apapun afiliasi politik, ras atau agama mereka”.
Dikatakan Gusti Prabu, dalam menjalankan pelayanannya personel PMI harus berpegang pada prinsip kemanusiaan dan kesamaan yakni memberikan pelayanan secara profesional kepada masyarakat rentan yang paling membutuhkan secara proporsional tanpa membedakan-bedakan atau melakukan diskriminasi atas dasar kebangsaan, ras, agama, kelas sosial atau pendapat politik.
“Agar PMI dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan maka PMI harus mendapatkan kepercayaan dari semua pihak, dalam hal inilah PMI berpegang teguh pada prinsip kenetralan yakni tidak akan berpihak dalam suatu permusuhan dan tidak melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, keagamaan, atau ideologi”, ungkap Gusti Prabu.
Sementara Dr. Arif Rianto Budinugroho, S.T.,M.Si mengatakan bahwa kegiatan ini juga merupakan rangkaian hari Relawan PMI yang jatuh pada tanggal 26 Desember. “Kami siap menghadapi berbagai tantangan untuk melayani masyarakat dengan profesional dalam masa pemilu ini”, ujar Arif Rianto.
“Simulasi TFG untuk memberikan gambaran situasi yang akan dihadapi, cara bertindak maupun untuk mengatasi berbagai tantangan di lapangan sesuai dengan standar operasional prosedur dan peraturan yang berlaku di PMI. Sehingga seluruh langkah dan strategi pelayanan dilaksanakan sesuai dengan rencana operasional dan diperhitungkan, seluruh situasi harus ditangani dengan serius dengan tetap menjamin keamanan dan keselamatan personel yang ditugaskan”, jelas Arif Rianto. Untuk membangun semangat persaudaraan serta kepedulian terhadap kemanusiaan, PMI membutuhkan jejaring yang luas, di antaranya dengan mengajak insan pers baik media cetak maupun elektronik untuk berperan serta mendiseminasikan dan mewartakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilakukan PMI. Mari bersama menebar senyum untuk sesama dengan tiada henti berkarya untuk kemanusiaan.