Pengembangan Organisasi
Adapun tahapan pengembangan organisasi PMI melalui tahapan sebagai berikut :
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia :
- Kepengurusan, sesuai dengan AD/ART, masa kepengurusan aktif lima tahun, setiap tahun melaksanakan Musyawarah Kerja, Mendapatkan Orientasi Kepalang Merahan.
- Staf, staf menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang ada, menjalankan program kerja yang di buat oleh Pengurus, mendapatkan peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan yang menunjang pelaksanaan manajerial, merujuk pada peraturan perundangan yang berlaku.
- Relawan, Relawan dalam melaksanakan tugas pelayanan PMI kepada Masyarakat yang paling membutuhkan, tentunya untuk dapat melaksanakan pelayanan dengan baik relawan harus memiliki ketrampilan yang mumpuni yang diperoleh dari Pendidikan dan pelatihan atau kompoetensi yang melekat pada seorang relawan. Dalam melaksanakan pelayanan relawan dikelola oleh Staf dengan arahan dari Pengurus.
- Pendanaan, kapasitas SDM yang cukup dan terampil belumlah maksimal dalam melakukan pelayanan tanpa di tunjang dengan sumber daya keuangan yang baik, PMI perlu membuka alternative pendanaan yang tidak semata bersumber dari pemerintah melainkan membuka pola pendanaan yang bersumber dari masyarakat dan pihak swasta.
Penyusunan pedoman dan aturan organisasi sebagai penjabaran AD/ART
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Peraturan-Peraturan Organisasi PMI (PO), maka PMI Pusat telah menerbitkan 12 Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), dan 26 Petunjuk Teknis (Juknis) Organisasi PMI, yang ditetapkan saat MUKERNAS PMI tahun 2012.
Pendampingan Markas PMI Propinsi/Kabupaten/Kota
Program ini merupakan implementasi dukungan Palang Merah Australia untuk peningkatan kapasitas kesiapsiagaan PMI di Indonesia Timur. Program ini mencakup PMI Provinsi Sulsel (5 PMI Kab/Kota), NTT (5 PMI Kab/Kota) dan Papua Barat (4 PMI Kab/Kota). Program ini secara efektif dimulai pada bulan Maret 2012, dan tahap-I berakhir pada bulan Februari 2013. Dalam tahap-I ini, 17 Relawan telah diperbantukan pada Markas 3 PMI Provinsi dan 14 PMI Kab/Kota wilayah sasaran. Tahap-II akan dimulai bulan Maret 2013 dengan mempertahankan 9 Relawan, 1 orang akan ditempatkan di PMI Pusat selaku Koordinator, 3 orang di Sulsel, 3 orang di NTT, serta 2 orang di Papua Barat.
Selain itu, Palang Merah Amerika juga melanjutkan dukungannya untuk PMI Provinsi Aceh dengan program pasca-tsunami berupa pendampingan Kepala Markas kepada 6 PMI Kab/Kota di Aceh. 2 orang tenaga pendamping dari PMI Provinsi Jawa Tengah telah ditugaskan untuk melaksanakan program pendampingan dimaksud.
Beberapa contoh program Pendampingan Markas Program-program di atas mendapat dukungan dari Mitra Gerakan, yaitu :
- PM Canada, OD-CB PERTAMA, di PMI Provinsi Jambi, Sumbar dan Lampung, dan 9 PMI Kab/Kota (3 Kab/Kota per Provinsi)
- PMI Spanyol, OD-CB PERTAMA, di PMI Provinsi Kalteng, dengan 3 PMI Kab/Kota wilayah sasaran
- PM Amerika, PERTAMA, di PMI Provinsi Sumbar dengan 3 PMI Kab/Kota wilayah sasaran dan PMI Provinci Aceh, OD, di 6 PMI Kab/Kota wilayah sasaran
- PM Australia, Penguatan Kapasitas Kesiapsiagaan PMI Indonesia Timur, 3 PMI Provinsi dengan 14 PMI Kab/Kota wilayah sasaran
Monitoring dan Evaluasi Organisasi PMI
PMI Pusat, khususnya Bidang Organisasi, memperoleh tugas diantaranya memantau persiapan dan pelaksanaan Musyawarah di segenap PMI Provinsi. Pada waktu yang saat ini berjalan (tahun 2014), dan menghimbau kepada PMI Propinsi dan PMI Kabupaten/Kota untuk segera melaksanakan Musyawarah untuk pemilihan pengurus apabila telah lewat masa kedaluwarsa sebagai salah satu prasyarat untuk ikut dalam MUNAS XX TAHUN 2014.
Selain itu untuk meningkatan kapasitas organisasi menuju Perhimpunan Nasional yang berfungsi baik. Dengan memantau pelaksanaan PO/Juklak/Juknis serta Kinerja Markas PMI di semua tingkatan, PMI Pusat telah menerbitkan Kuestioner Penilaian Kapasitas dan Kinerja Organisasi yang disepakati 33 Pengurus PMI Provinsi pada Rapat Kerja Bidang Organisasi dan Kelembagaan pada tanggal 30 November s/d 4 Desember 2012 di Semarang (Jawa Tengah). Tercatat 286 PMI Kab/Kota (dari 459, 62,58%) dari 31 PMI Provinsi telah mengirim kembali kuestioner penilaian ke Markas Pusat PMI.
Sesuai dengan temuan dari hasil kuesioner yang terangkum di dalam dokumen fact sheet tahun 2012 merefleksikan capaian pada tahun 2013 bahwa 20 (dua puluh) PMI Provinsi termasuk kategori Baik (> 80 poin) dan 12 (dua belas) PMI Provinsi dalam kategori Sedang (60 – 80 poin). Namun demikian nilai capaian tersebut tidak berkorelasi langsung terhadap kinerja organisasi dari tiap PMI Kabupaten/Kota di masing-masing PMI Provinsi